Sejak tahun 2021 kemarin, kita mulai ngeliat terobosan gila di industri AI (tiba-tiba) muncul ke publik. Mana ada sih orang zaman dulu kebayang ada AI yang bisa gambar sebagus ini:
Setahun kemudian, ada orang yang berhasil bikin heboh industri seni seluruh dunia. 😆 Kenapa? Karena dia menang kompetisi seni — tapi nggak gambar sendiri — melainkan pake karya yang digambar AI. 🤣
Dan jujur, emang karyanya itu indah banget. Mana ada yang bisa nebak kalo gambar di bawah ini tuh buatan AI?!
Berapa bulan kemudian, tiba-tiba dunia heboh lagi dengan munculnya chatbot 💬 yang pinter banget. AI di chatbot ini bisa bikin:
- Esai
- Puisi
- Sinopsis film
- Kritik film
- Resep masakan
- Rumus Microsoft Excel
- Bikin naskah video YouTube
- Nge-review karya ilmiah ala dosen;
- Sampe ngajarin coding dengan gaya bahasa gangster tahun 1940-an.
…Daaan dia bisa ngerti dan bisa ngomong banyak bahasa, termasuk Indonesia. Gila banget. 🤯
Chatbot jenius ini bernama… ChatGPT.
Dunia macam apa yang kita tinggali saat iniiii!? Terlalu gilaaa! 😨
Lahirnya para AI ini bikin dunia serasa lagi di ambang revolusi ala Copernicus.
Dulu, kita merasa istimewa karena kita sangka matahari ☀️ berputar mengelilingi bumi. 🌎 Kita adalah “pusat” dari alam semesta. Tapi ternyata yang terjadi justru sebaliknya…
Revolusi AI ini pun bawa sudut pandang yang sama. Karena mungkin sebentar lagi, kita nggak akan lagi jadi satu-satunya “makhluk cerdas” di muka bumi ini…
Dan yang mengerikan:
- Banyak orang masih belum tahu dan nganggep ini tuh masih jauh
- Teknologi AI ini bisa nyentuh hampir semua bidang/industri
- Perkembangannya pesat — "pertumbuhan"-nya sejauh ini konsisten naik 10 kali lipat tiap tahunnya
Oke, tarik napas.
Makanya di sini, kita akan membahas bisa seperti apa revolusi AI yang akan datang ini. Dan bagaimana mereka — para AI — akan mengubah dunia kita selamanya…
To the three great technological revolutions–the agricultural, the industrial, and the computational–we will add a fourth: the AI revolution.
- Sam Altman, Co-Founder & CEO OpenAI
Perkembangan AI sejauh ini
Ayo kita mulai dengan satu cerita.
Jadi, ada seorang aktor yang Hollywood bernama Val Kilmer. Suatu hari dia kena kanker tenggorokan dan susah banget ngomong lagi. 🥀
Tapi bukannya pensiun, tau-tau dia berperan kembali di film sekuel Top Gun, dan tiba-tiba dia bisa ngomong lagi! 🤯
Yup, bisa ditebak ini kerjaan siapa. Suara dia ternyata bikinan AI. Dan kayaknya nggak ada satu pun penonton nyadar deh, kalo nggak dikasih tahu. 😮
Tonton video di bawah ini kalo mau liat sendiri adegannya:
Nah, kurang lebih begitulah gambaran revolusi AI yang akan datang. Mereka nggak akan jor-joran, tapi justru akan datang diam-diam dan mendominasi hidup kita dari belakang layar tanpa kita sadari.
Makanya, ayo kita bedah contoh teknologi-teknologi AI terkini. Biar kita makin "melek" dan nggak ditipu sama para AI, yang mungkin udah "hidup" di sekitar kita. 😁
Oke. Biar gampang dicerna dan otak kalian nggak gosong 🥵 kita akan ngebedah teknologi-teknologi AI ini jadi berdasarkan kategori ya. Mari kita bagi jadi gini:
- 📝 Teks (bikin artikel, chat, puisi, dll.)
- 🖼️ Gambar (bikin lukisan, foto, objek 3D, dll.)
- 🎧 Suara (bikin lagu, efek suara, dll.)
- 📽️ Video (bikin footage, animasi, mempermudah editing, dll.)
- 🧑💻 Kode pemrograman
- 👸 Avatar (bikin simulasi karakter virtual yang cerdas)
- 👓 AR & VR (AI yang dikawinkan sama teknologi AR/VR)
- 🚗 Hardware (AI yang dikawinkan sama hardware)
- 🔬 R&D (AI yang dipake buat riset)
- 💿 Lain-lain
Udah siap? Mari kita bahas!
📝 Teks
Selain ChatGPT di atas yang udah jeniuuuus banget, sekarang kita udah punya AI yang bisa jadi editor tulisan yang bisa memberikan penilaian ke tulisan kita. 💯
Ada juga AI yang bisa ngubah buku jadi “film” — dengan cara kasih ilustrasi di setiap gambar dan ngebacain tulisannya. Terus, ada juga AI yang bisa nyederhanain karya ilmiah yang rumit dan panjang jadi bacaan sederhana yang gampang dimengerti.
Dan ada AI yang bisa bikin CV buat kalian ngelamar kerja. 😁
🖼️ Gambar
Selain ada AI jagoan yang bisa gambar bagus banget dalam hitungan detik (ada Dall-E, Midjourney, Stable Difussion), mulai muncul juga AI yang bisa bikin gambar apapun berubah jadi niru gaya gambar pelukis-pelukis terkenal, kayak Van Gogh and Salvador Dalí. 🖌️
Kalian pengen ganti foto profil? Tenang! Kasih aja beberapa foto selfie kalian dan biarkan sang AI bikinin ratusan ilustrasi dari gambar kalian dalam berbagai macam art style. 👩🏻🤝👨🏼
Ada juga AI yang bisa menyimulasikan studio foto secara virtual — caranya kalian cukup masukin foto produk yang difoto pake hape kentang — dan voila ✨ tahu-tahu disulap jadi kayak foto studio.
Dan ada juga AI yang dikembangin sama aplikasi dating, Bumble, yang bisa otomatis ngedeteksi dan nyensor foto telanjang dengan akurasi 98% untuk ngurangin kejahatan seksual. 😮
🎧 Suara
Tentu aja dengan ngeliat kepintaran AI di bidang lain, kalian nggak perlu kaget lagi kalau ternyata udah ada AI yang bisa ngarang lagu! Dan lagu-lagunya lumayan lho. 🎶
Daaan udah ada juga AI yang yang bisa voice-acting dengan kualitas yang lumayan mirip kayak orang beneran, terutama buat bahasa inggris. 📝
Terus ada AI yang bisa dengerin meeting atau kelas kalian, dan nyatet buat kalian, dan bikin rangkumannya. 💻
Ada juga yang bikin podcast fiktif diperankan sama AI. Teknologi AI yang satu ini menyimulasikan suara orang-orang terkenal kayak Joe Rogan dan Steve Jobs (yang udah wafat). 🎙️
Dan yang gila, ada AI yang bisa bikin terjemahan instan ketika seseorang ngomong pake mulut, persis kayak di film-film! 🤯 Tonton deh, mindblowing banget:
📽️ Video
Ada AI yang bisa ngehapus objek/benda dalam video yang bergerak, bikinin subtitle otomatis dalam berbagai macam bahasa, ngebenerin video yang noisy (alias gambarnya keliatan kesemutan 🐜), dan bisa ngisi sound effect secara otomatis! 🤯
Ini ngehemat banget waktu ngedit video sampe berjam-jam, makanya AI-nya udah dipake bahkan sama para editor Stephen Colbert’s Late Night Show di Amerika.
Terus ada juga AI dari Meta (Facebook) yang bikin kalian bisa masukin kata-kata, dan kata-kata tersebut akan disulap jadi video! 😮
Ada juga AI di mana kalian bisa deskripsiin suatu gerakan, terus AI-nya akan bikin animasi 3D-nya.
Oh, terus ada juga jenis AI yang bisa ngebaca muka, gerak-gerik, identitas orang, plat kendaraan; cuma lewat CCTV. Dan yang keren... Perusahaan Indonesia ada juga yang udah bikin kayak ginian dan udah mulai dipake di mana-mana. 📸
Jadi, apakah ada dari kalian yang udah pernah ditilang sama AI? 😂
🧑💻 Kode pemrograman
Selain ada ChatGPT yang udah bisa ngasih berbagai macam tutorial tentang segala kode dalam puluhan bahasa pemrograman mendetail dengan penjelasannya…
Ada juga AI yang bisa mendeteksi error (bug) secara instan buat para programmer. Malahan, ada yang bisa nyelesaiin coding-an yang dibikin ketika si programmer baru ngetik 30% kodenya.
Apakah sampe sini kepala kalian udah pecah? 🤯
👸 Avatar
Ada AI yang bisa jadi host video YouTube atau livestream, yang cara ngomongnya udah oke banget dan bisa ngomong apa aja, tinggal kalian perintah! 👩💼📺
Ada AI yang bisa jadi pacar atau teman kalian, yang bisa punya kepribadian unik (dilatih lewat dengan banyak interaksi sama kalian), dan suka cari-cari perhatian. 😳
Terus ada AI yang bisa bikin "manusia digital" atau karakter dengan kepribadian kompleks dan dialog rumit, yang bisa kalian pake di berbagai macam kebutuhan, misalnya buat bikin video game. 👩🏻🤝👨🏼
Terus ada juga AI yang bikin kalian bisa chat-an sama orang-orang terkenal dan karakter fiktif, seakan mereka adalah temen WhatsApp kalian! 💬
Daaaaan yang gila mulai ada AI yang dikembangkan buat bisa meng-interview orang saat ngelamar pekerjaan dan bahkan mereka bisa ngasih laporan penilaian setelahnya!! 💯
https://youtu.be/ngc4loyBq0k
👓 AR & VR (Augmented & Virtual Reality)
Nantinya kalian nggak perlu ke ruang ganti baju, AI bakal bisa men-simulasikan baju yang kalian pengen beli ke badan kalian secara realistis, dan ngerekomendasi ukuran baju yang paling pas buat kalian. 👗👕
Dan nggak hanya baju, ada AI yang bisa men-simulasi make up, kacamata, perhiasan, dan kuku ke anggota-anggota tubuh kalian. 💍
Bonusnya, AI tersebut juga bisa mendeteksi kondisi kulit kalian (kelembapan, keriput, berminyak, kemerahan, bintik-bintik, dll). 💄
🚗 Hardware
Tentunya banyak dari kita udah tahu mobil listrik Tesla yang udah bisa jalan sendiri (driverless) karena AI 😬.
Tapi ada pesaingnya, Cruise dan Waymo, yang bahkan udah bikin taksi tanpa pengemudi jalan-jalan sendiri di San Francisco, Amerika, dan udah mulai jadi pemandangan cukup biasa bagi warga sana! 🚕
Ada juga Tesla Bot, robot berbentuk manusia yang bisa megang barang-barang dan jalan kaki, berkat AI-nya Tesla.
Makin hadir juga ‘tangan robot pabrik’ yang makin canggih dan akurat, serta kurir robot mini, yang udah beneran mulai dipake nganter-nganter barang. 🦾
Ada juga traktor yang dipersenjatai AI, yang bisa bedain secara detail taneman mana yang udah siap panen atau belum, dalam hitungan instan (lebih cepet dari manusia). 🚜
Dan terus ada juga Aibo dan Paro, hewan peliharaan yang otaknya itu AI; dimana mereka bisa makin pinter kenal sifat perilaku majikan manusianya, dengan cara interaksi aja terus tiap hari sama mereka. 🐕
Buat lebih lengkapnya, khusus untuk teknologi hardware ini, kalian bisa cek pembahasan lengkapnya dari Kok Bisa di sini. 🤖
🔬 R&D (Research & Development)
Para ilmuwan pun udah pake pertolongan AI dan quantum computer buat nyoba mensimulasikan wormhole secara virtual — sebuah penelitian yang mungkin bisa bawa kita nemuin mesin waktu atau teleportasi di kemudian hari!! 🚀🌌
Terus ada juga perusahaan-perusahaan farmasi yang udah pada pake AI buat melakukan uji klinis berkali-kali lebih cepet, yang ujungnya bisa buat nemuin obat dan vaksin baru, untuk segala macam jenis penyakit. 💊
💿 Lain-lain
Oke, belom selesai, masih ada lagi. 😬
Karena makin populernya teknologi AI, lahir lah juga website ‘prompt marketplace’ dimana kalian bisa jual-beli keyword AI buat kalian pake. 🔠
Ada juga game yang pake AI buat bikin jalan cerita baru yang infinite, tiap kali dimainin. 🎰
Ada Xpressioncamera, dimana kalian bisa ngubah fisik kalian di video call jadi siapapun, dengan cukup masukin foto orang lain atau orang terkenal, dan gerakin pake webcam biasa. 📷
Terus ada juga AI yang dipake buat mantau kondisi kesehatan vital manusia — mirip kayak health point di game-game RPG ⚔️ — yang udah dipake di ruang ICU rumah sakit. 🫀
Ada AI yang bisa jadi sekretaris pribadi, dimana mereka udah bisa disuruh booking tiket pesawat atau ngerjain dokumen Excel buat kita. 👩👨✏️
Ada AI yang bisa bedain jenis-jenis sampah, yang bakal menolong lingkungan banget. ♻️
Dan yang gila, ada AI yang lagi dikembangkan buat jadi pilot drone dan pesawat yang kemampuannya udah menyaingi pilot manusia dan bahkan ada lagi yang dipake buat bisa bolak-balik bumi luar angkasa buat menambang asteroid. 🛰️
Oke, sampe sini akhirnya udah kebayang kan, seberapa besarnya AI bisa mengubah hidup kita di banyaaaaak banget hal?! 😬 Jangan lupa tarik napas ya 🫁
Nggak cuma teori, tapi udah praktik
Beda dengan beberapa ‘teknologi’ lain — teknologi AI tuh universal banget — alias bisa digunakan ke banyak industri yang deket dengan hal sehari-hari kita.
Jadi wajar aja kalo dalam waktu cepet (dalam waktu 1-2 tahun mendatang) AI itu tahu-tahu udah dipake sama perusahaan A atau negara B, dan nggak lagi cuma sekedar jadi mainan di laboratorium aja. 😮
Contohnya Shutterstock, sebuah website jualan foto yang mungkin banyak dari kita udah familiar sama namanya, baru-baru ini kerjasama sama OpenAI, untuk bukan cuma jualan foto buatan fotografer manusia lagi, tapi juga udah mulai jualan karya-karya visual dari AI! 🖼️
Pesaingnya Shutterstock — sebuah website bernama Getty Images — juga akan berencana ngelakuin hal yang sama, tapi kerjasamanya sama perusahaan AI lain bernama BRIA. 💿
Di luar wilayah bisnis-bisnisan, muncul juga komunitas-komunitas penggemar AI. Tujuan komunitas-komunitas ini ada, buat ngedorong lebih cepet lagi penggunaan AI secara besar-besaran di masyarakat.
Contohnya ada Arthub, tempat dimana para ‘seniman penggiat AI’ berkumpul dan saling berbagi karya-karya visual AI mereka. 🎨
Tujuan mereka adalah bikin karya seni visual itu nggak cuma dimilikin sama orang-orang yang jago gambar, tapi orang-orang yang cuma punya ‘ide’ doang juga boleh bikin karya seni. 👩👩👧👦
Tapi di sisi lain, ada sisi kemajuan AI yang lagi diawasin banget karena berpotensi sangat sangat besar bisa disalahgunain. 😥
Teknologi AI ini bisa bikin video, dimana kita bisa bikin orang lain seakan-akan lagi ngomong atau melakukan sesuatu, dengan cuma modal foto orang lain tersebut. 😵 Tonton deh, ngeri banget:
Bayangin ini bisa dipake di dunia politik buat jelek-jelekin lawan. 🤫
Bisa dipake di dunia hiburan buat bikin masalah ke seorang artis. Atau sesimpel kalian sebel aja sama orang, terus muka mereka kalian pake tanpa izin, buat hal macem-macem 😢 duh, kalian jangan sampe begitu deh ya pokoknya.
Nah ini cara kerja dibaliknya, tonton juga deh:
Tapi kalo teknologi kayak di atas dipake untuk hal-hal yang positif; ini tuh tinggal menunggu waktu aja akan ada film dan video game yang memerankan avatar AI seorang artis yang udah meninggal, dan berasa dia beneran kayak masih hidup. 💀
Ada juga SALT, di mana seseorang beneran udah nyoba bikin mini-film (bergenre science fiction) yang seluruh produksinya itu dibuat pake AI! Mulai dari jalan cerita, dialog, gambar, suara, semuanya pokoknya.
Ini kalo kalian mau nonton cuplikan filmnya:
Oke, terus masih ada apa lagi?
Mungkin masih banyak banget. Untuk nulis semua hal di atas aja, tim Kok Bisa butuh berminggu-minggu untuk kroscek dan nyobain satu-persatu hampir 100 aplikasi AI yang ada. 🤣
Dan ini pun rasanya masih banyak lagi di luar sana yang belum kita tahu!!! 😭
Dan sekali lagi, seremnya, kehadiran AI itu nggak kelihatan.
Kayak suaranya om Val Kilmer aja di Top Gun; kita mana tahu ada aplikasi AI baru yang bisa gini atau gitu, mempengaruhi keseharian kita, tapi tanpa sepengetahuan kita.
Oke. Mungkin terus kita bisa bahas pertanyaan berikutnya yang paling wajib, paling ditunggu-tunggu, tapi juga paling bikin ngeri kita semua.
Dengan kemampuan dan kecerdasan itu semua yang kita udah lihat, apakah AI akan segera menggantikan (pekerjaan) kita? 😨
Bagaimana AI mengincar ranah pekerjaan manusia
Mungkin dulu kita mikir, masa depan itu adalah ketika ada robot yang bantu kita bersih-bersih rumah, 🧹 bantu nganter barang, dan kerja di pabrik.
Pekerjaan-pekerjaan kayak gitu yang kita semua mungkin setuju ‘lebih baik’ dikerjakan sama robot, daripada manusia.
Tapi siapa yang sangka… Bahwa makin kesini kayaknya makin jelas, AI justru malah datang mengincar pekerjaan-pekerjaan kreatif kita duluan; kayak menulis, bikin puisi, lukisan, musik dan bahkan ber-acting. 😭
Tapi mau nggak mau, kita udah harus siap-siap menghadapi kenyataan baru ini.
Mungkin beberapa dari kalian inget, waktu pertama kalinya software Adobe Photoshop lahir. Photoshop dibilang sama banyak orang sebagai alat yang bisa ngerusak karya seni, karena bisa ngedit foto dan gambar jadi macem-macem. 😁
Dan setelah itu ada juga komentar tentang fotografi lewat hape, yang dibilang bukan ‘fotografi’ beneran, sama fotografer-fotografer. 📸
Dengan kehadiran AI kayak Midjourney pun, kayaknya jelas setidaknya kita masih butuh skill kreativitas dan imajinasi dari seorang seniman buat bikin sesuatu yang keren di Midjourney.
Dan kita udah ngeliat gimana para ‘seniman’ ini unjuk gigi karya AI mereka di Arthub. 🎨✨
Contohnya kayak Jason Allen, yang menangin kontes seni pake AI (yang udah dibahas sebelumnya). Kedengerannya kerjanya gampang banget ya, tinggal nyuruh AI ngelukis buat dia. Selesai! 😎✨
Tapi tahu nggak? Ternyata Jason butuh waktu 80 jam lebih dan 900 kali percobaan, sampe akhirnya dia dapet karya visual yang dia inginkan. 😮
Masih kedengeran ‘gampang’? Kayaknya anak kuliah skripsi aja revisinya nggak sampe sebanyak itu deh… 👀
Dan untuk bikin karya visual sebagus itu pun, keyword atau kata-kata yang dirangkai pun bisa jadi sangat-sangat rumit kayak gini:
Sekalipun mungkin bisa dibilang, dibandingkan ngelukis sendiri, waktu dan skill yang dibutuhkan tetep lebih cepet pake AI.
Tapi kalo balik ke pertanyaan awal: pekerjaan-pekerjaan apa yang akan paling terdampak sama kehadiran AI?
Manusia: segera digantikan?
Jujur, hal-hal memprediksikan masa depan kayak gini tuh susah banget untuk punya jawaban pasti. 🎯
Meskipun gitu, banyak penelitian nyoba memprediksi. Tapi hasilnya yang keluar beda-beda banget. Ada yang bilang 47% pekerjaan (di Amerika) bakal terdampak, tapi ada juga yang bilang cuma 14%. 📊
Beberapa profesi kayak kasir, chef, pelayan, supir dan tukang bangunan, disebut-sebut sebagai profesi yang bakal paling cepet digantikan sama AI/robot.
Tapi apapun prediksinya, ‘pergantian zaman besar-besaran’ ala industri revolusi, kemungkinan besar bisa terjadi lagi karena AI.
Di tahun 1900, sekitar 40% penduduk dunia pekerjaannya itu berhubungan sama pertanian. 🚜 Sekarang, tinggal cuma 2%. Semua berkat kemajuan teknologi dan industrialisasi.
Ada yang memprediksi dengan hadirnya AI canggih kayak ChatGPT yang ngomongnya udah enak banget, pekerjaan yang bakal kena duluan ada di bidang sales, marketing dan customer support.
Mungkin karena pada dasarnya pelanggan itu nyari layanan atau punya masalah yang sebenernya itu-itu aja kan? Dimana AI kayak ChatGPT (atau yang lebih canggih dalam beberapa tahun) bisa kok ngebantu. 😬
Tapi ayo kita berpikir lebih buruknya lagi 😨
Kalo di jaman revolusi industri (tahun 1800an ke atas), orang-orang dipaksa berubah yang tadinya kerja di 🌽 pertanian, jadi kerja di 🏭 pabrik.
Tapi dalam pergantian zaman tersebut, tenaga manusia (dalam jumlah yang banyak) masih dibutuhkan. Mereka pada dasarnya pada ganti pekerjaan aja.
Nah yang mungkin akan beda dari revolusi AI, manusia-nya lah yang akan digantiin sama AI atau robot. 😢 Nggak lagi pekerjaannya doang.
Hah maksudnya gimana?
Jadi bayangin nanti ketika mobil udah jalan sendiri, para supir taksi boro-boro ganti pekerjaan jadi supir gojek/grab, mereka malah jadi pengangguran. 😥
Sekalipun para supir taksi ini bisa dilatih untuk cari pekerjaan lain (tapi inget ngelatih orang itu nggak gampang juga loh!), mungkin rasio pekerjaan yang digantikan itu nggak 1:1 (satu banding satu) alias jumlah pekerjaan secara total bakal terus menurun dimakan sama AI. 📉
Situasi kayak gini kalo dideskripsiin pake kalimat bahasa inggris keren-nya yang quote-able:
“AI is displacement, rather than replacement”.
Nah terus kalo skenario terburuknya kita lanjutin, pekerjaan atau profesi yang paling empuk dimakan AI juga adalah profesi yang nggak bisa di-’upgrade’.
Maksudnya apa?
Jadi sebelumnya kan kita bahas bahwa teknologi itu ‘memudahkan kita’; dan kita udah lihat contohnya gimana programmer sampe editor video bisa ngehemat waktu banget kalo pake AI di pekerjaan mereka. 🕑
Itu artinya mereka berhasil meng-upgrade kemampuan diri lewat AI. 📈
Tapi sedihnya nggak semua pekerjaan kayak gitu. Misalnya, kalo bukan programmer, tapi supir taksi yang nyoba meng-upgrade dirinya pake AI… Malah ujungnya dianya nggak punya pekerjaan lagi. 😢
Contoh nyatanya, Tesla baru aja ngeluncurin truk yang rencananya nanti bisa jalan sendiri. 🚗
Teknologi kayak gini bisa bikin 4,4 juta supir truk di Amerika dan Eropa kehilangan pekerjaan mereka secara perlahan sampe ke 2030.
Profesi lain yang juga punya karakter ‘susah buat di-upgrade’ — misalnya pelayan, resepsionis, satpam, kasir, dan lainnya — jutaan dari mereka pun juga terancam tergantikan. 😥
Akan datang masa dimana check-in hotel bener-bener udah bisa sendiri; terus nggak perlu lagi ada resepsionis buat nitip KTP kalo masuk gedung, dan juga bayar sendiri kalo di supermarket. 📠
Menurut penulis dan sejarawan terkenal Yuval Harari, di abad 21 ini kita akan menyaksikan lahirnya ‘Useless Class’ atau ‘masyarakat tidak berguna’. 💀
Orang-orang yang nggak bisa berkontribusi secara ekonomi, politik, bahkan secara artistik, kepada masyarakat. Mereka ini nggak cuma akan jadi pengangguran, tapi bahkan bener-bener nggak berguna. 😭
Useless Class ini bisa lahir, karena akan ada waktu dimana AI bisa ngelakuin apapun, lebih baik daripada kita, manusia. 🤖
Di masa depan, mungkin bener-bener cuma beberapa pekerjaan aja tersisa, dimana kemampuan manusia bener-bener bisa lebih bagus/dibutuhkan daripada AI. 🧠
Pada akhirnya, kalo kita ngeliat dari sisi lain, perubahan zaman kayak revolusi industri seringkali dianggap meningkatkan standar hidup orang-orang.
Semenjak pabrik lahir dimana-mana (berkat revolusi industri) semua orang jadi bisa punya sepatu bagus 👢, buku 📚, alat masak 🍳, bisa berpergian jauh naik kereta 🚃, dan hal-hal lainnya, yang sebelumnya dianggap nggak terjangkau. 💰
Sama halnya: revolusi AI, dan masa depan hidup bersama AI pun (kalo diliat dari sisi optimisnya) mungkin bisa bikin hidup kita berkali-kali lipat lebih baik… 📈💰 Setidaknya buat segelintir orang yang bisa menguasai AI. 😨
Tapi kalo ngeliat semua bayangan ini, apakah hidup bersama AI, adalah ‘masa depan’ yang kita inginkan? Bisa kah kita… Menghentikan atau memblokir AI ketika mereka sudah melewati ‘batas’-nya?
Skenario melawan AI
Mirip kayak demo besar-besaran para supir taksi (dan ojek) di seluruh dunia 💢 terhadap Uber (aplikasi taksi online); hal yang sama bisa kejadian ketika AI perlahan-lahan datang makan banyak pekerjaan. ✊
Di demonstrasi tersebut mungkin akan ada sosok atau organisasi yang dituntut dan disalahkan karena menggunakan AI, tanpa tanggung jawab sosial ke yang terdampak. 👩👩👧👦
Bisa jadi sosok yang disalahkan ini sosok terkenal kayak Elon Musk, atau organisasi sebesar Google.
Tapi dengan perlawanan keras, bisa mendatangkan petaka juga. 💣
Dengan demonstrasi yang ada, mungkin semakin kita menyadari bahwa manusia itu sulit diatur. 😡💢
Maka semakin para korporat dan pengusaha sadar dan dengan senang hati pake tenaga kerja AI yang nggak rewel. 😨
Jadi apakah sebenernya kita — sebagai orang biasa — punya ‘pilihan’ buat melawan AI? 💀
Makanya skenario masa depan mengerikan ini, hebatnya, udah diantisipasi sama OpenAI, organisasi pencipta AI ChatGPT.
Sebagai pengembang AI, mereka merasa bertanggung jawab, dan udah bikin rencana untuk ‘mengatur ulang’ perekonomian dunia, ketika AI datang. 🤖
Pendeknya, OpenAI berpendapat bahwa dengan kehadiran AI, udah nggak masuk akal untuk kita pake sistem ekonomi kita saat ini.
Dimana saat ini orang-orang umumnya bekerja, digaji, lalu mengonsumsi barang, yang akhirnya perusahaan-perusahaan mendapatkan keuntungan, lalu bisa bayar gaji. Yaaang akhirnya memutar roda perekonomian. 💸
Kenapa sistem tersebut bakal nggak bisa jalan lagi? Karena yang ‘digaji’ nantinya adalah si para AI. Bukan kita, pekerja manusia. 💀
Akibatnya, para perusahaan atau cuma segelintir orang aja (yang nguasain AI) yang akan kaya raya. Sementara sisanya pada pengangguran. 😢
Tapi lama-lama, roda perekonomian akan berhenti. Karena, siapa yang akan ‘beli’ produk dan jasa yang disediakan sama AI, ketika kebanyakan orang nggak lagi digaji?!
Nah buat ngatasin ini, salah satu solusi yang ditawarin OpenAI adalah dengan membagikan uang bulanan gratis ke masyarakat (bahasa ribetnya → Universal Basic Income).
Eh enak banget dong! 😮
Tapi terus duit bulanan atau ‘gaji’ ini datengnya dari mana?
Nah ibarat manusia yang bayar pajak penghasilan, OpenAI bilang uangnya ini akan berasal dari pajak yang kita kenakan ke para ‘pekerja AI’. 🤖
Menurut OpenAI, secara ekonomi, ada dua cara untuk bikin hidup lebih baik:
- 💰 Seseorang memperoleh lebih banyak uang (yang bikin orang itu lebih kaya), atau;
- 🥬 Harga dari suatu barang turun (yang bikin setiap orang jadi lebih ‘kaya’)
Dengan AI, kita bisa bikin banyak produk dan jasa jadi murah. 📉
Dan dengan uang bulanan secukupnya dari Universal Basic Income, kita pun jadi bisa mampu beli banyak produk dan jasa buatan AI yang murah juga.
Mulai dari layanan kesehatan 🩺, komputer terbaru 💻, layanan hukum ⚖️, makanan 🍱, dan hal lainnya yang udah bisa di-produksi sama AI nantinya.
Mungkin bagi kalian terdengar lucu karena ada orang-orang yang udah mikir sejauh itu. Tapi potensi ketimpangan ekonomi karena AI emang bisa jadi sebahaya itu. 💀
There is a pretty good chance we end up with a universal basic income, or something like that, due to automation.
-Elon Musk
Makanya skenario perlawanan lain terhadap AI adalah gimana caranya biar teknologinya nggak dimonopoli sama sekelompok orang tertentu aja. 👿
Dari sini lah muncul teknologi AI ‘open source’ kayak Stable Diffusion — sebuah aplikasi AI pembuat karya visual — yang bisa dipake dan dijalanin sama siapa aja.
Tapi terus di sisi lain, ada juga perlawanan AI dari sudut pandang hak cipta. ⚖️
Banyak seniman merasa karya mereka dicuri sebagai ‘sumber belajar’ para aplikasi AI. 🥷
Beberapa seniman menemukan kemiripan karya-karya yang dibuat sama AI, sangat lah mirip dengan karya ciptaan mereka. 👬
Jadi, apakah karya ciptaan AI, adalah milik sang pembuat AI (orang yang memasukkan keyword/prompt) atau seniman (yang karyanya dipake untuk ‘sumber belajar’)? 🤔
Pastinya belum ada peraturan atau undang-undang buat semua masalah hak cipta yang pusing ini. 😖 Makanya bagi kalian yang mungkin punya ide/solusi, boleh banget.
Di sisi lainnya lagi, perlawanan AI dateng dari ketidak-pekaan dan ketidak-akuratan sang AI ketika menjawab. 🎯
Contohnya, ChatGPT bisa ngasih tahu hal-hal ilegal ke kalian. 🤫 Kayak cara ngehack alarm mobil, bikin bom molotov, bahkan sampe gimana caranya ‘masak’ bayi:
Ada juga momen ketika ChatGPT salah ngasih jawaban:
Meskipun error-error di atas udah banyak yang dibenerin sama tim OpenAI, tapi akan tetep adaaaa aja kemungkinan, buat orang-orang menyalahgunakan atau dapet informasi salah dari AI. 💀
Daaaaan kalo dari tadi kita bahasnya perlawanan yang ‘gagal’ 🍃 kali ini adalah angin segarnya: Uni Eropa 🇪🇺 udah mulai membuat rancangan peraturan yang sangat sangat mendetail untuk penggunaan AI! ⚖️🚔
Peraturan ini salah satunya akan memberikan level ‘resiko’ atau ‘ancaman’ untuk tiap teknologi AI yang lagi dikembangkan. Levelnya itu ada 4:
- 🟢 Minimal or no risk: Misal pengembangan AI buat game atau spam filter email.
- 🟡 Limited risk: Misal pengembangan chatbot. Tapi di level ini sang AI harus diprogram untuk mengakui bahwa dia chatbot, bukan orang beneran.
- 🟠 High risk: Misal pengembangan AI di bidang transportasi, dunia pekerjaan atau sistem peradilan; pokoknya hal-hal yang bisa membahayakan seseorang secara fisik atau reputasi.
- 🔴 Unacceptable risk: Misal pengembangan senjata atau virus mematikan pake AI.
Jadi kedepannya, tiap AI yang dikembangkan di negara-negara Uni Eropa, harus punya salah satu cap atau label yang udah disetujuin sama regulator di Uni Eropa. 🚩
Kalo belum punya, maka pengembangan AI tersebut akan diblokir karena berjalan tanpa izin. 🙅♀️
Dan hal yang kerennya lagi adalah, ternyata udah ada 60 negara di dunia yang ‘bersatu’ untuk membuat peraturan terkait AI.
Amerika Serikat 🇺🇸 bahkan langsung ikutan memperbaiki peraturan AInya berdasarkan 4 level di atas bikinan Uni Eropa.
Oke, mungkin udah cukup kita bedah resiko-resikonya. 😬
Sekarang, ayo kita bedah pertanyaan selanjutnya yang nggak kalah seru: di masa depan, AI itu bisa sepintar apa? Apakah dia bisa 2x, 10x, 100x, 1000x atau… Satu juta kali lipat lebih pintar dari manusia?! 🤔
Sampai mana batas kepintaran AI?
Mungkin orang jaman dulu ngerasa kayak sihir banget, ketika mereka mulai bisa ‘nanya apa aja’ ke Google. Tapi sekarang, bayangin, dengan kepintaran AI sekelas ChatGPT, apakah ini pertanda Google akan segera ‘dibunuh’?
Dan mimpi buruk itu lah, yang dibikin jadi kenyataan sama Microsoft. ⛈️
Baru-baru ini, Microsoft pun bergerak cepat, dan sukses melahirkan kembali search engine-nya bernama Bing, yang udah dipersenjatai sama kekuatan jawaban ChatGPT! 🤯 Hasilnya pun nggak main-main.
Coba cek aja rangkumannya lewat video di bawah ini (durasi 1 menitan):
Dan mungkin dalam beberapa minggu ke depan (catatan: pembahasan ini dipublikasi di Februari 2023) kalian udah bisa nyobain Google versi pinter banget ini. 🧠⚡
Fakta menariknya, Microsoft bisa bergerak secepat ini, karena mereka adalah dalang pemberi dana dan bantuan teknologi untuk ChatGPT. 😎✨
Dan nggak cuma Microsoft, kompetitor-kompetitor lain kayak You.com dan Perplexity.ai pun udah bermunculan. Bahkan udah bisa kalian cobain sekarang!
Hasilnya pun, bikin Google kebakaran dan panik. 🔥😭
Kenapa? Karena 60% pendapatan Google itu berasal dari produk search-nya.
Udah selama 20 tahun Google berjaya sebagai search engine nomor 1. Dan gara-gara revolusi AI ini, kita berpotensi untuk melihat kejatuhan sang raksasa teknologi ini, kalo nggak bergerak cepat. 🚄
Meskipun nggak lama setelah Bing baru diluncurkan, Google meluncurkan search engine barunya dengan AI juga, bernama Bard, tapi banyak yang menilai si Bard ini keliatan diburu-buruin dan belom bisa nunjukkin apa-apa. 💀
Yang miris, Google tuh sebenernya selama ini penggagas infrastruktur untuk banyak teknologi AI. Berkat Google, AI secanggih ChatGPT akhirnya jadi bisa lahir pada hari ini. 🏗️
Makanya, meskipun nggak seterkenal ChatGPT, Google pun punya beberapa AI canggihnya sendiri. Contohnya kayak ada namanya Lamda AI. Canggihnya pun mungkin bisa diadu sama ChatGPT! 🥊
Makanya investasi besar-besaran ke AI ini yang bikin Google Assistant mungkin terasa jauh lebih canggih daripada Siri (voice assistant punya Apple). 😆
Tapi intinya, berkat perusahaan-perusahaan besar kayak Google dan Microsoft, kita bisa sampe ke titik ini. Karena mereka lah yang punya dana besar dan kemampuan komputer terhebat untuk melahirkan AI secanggih sekarang.
Nah tapiiii untuk bisa bikin AI lebih ‘pinter’ lagi, kita membutuhkan sang AI untuk belajar dengan lebih banyak data lagi 💽 (dan tentunya faktor-faktor lainnya yang terlalu teknis kalo dibahas di sini).
Nah makanya jangan kaget kalo misalnya dalam beberapa bulan dari sekarang, bakal ada chatbot yang lebih pinter dari ChatGPT, yang nggak akan butuh waktu lama lagi buat muncul. Contohnya ada PaLM, GLaM dan Wu Dao 2.0.
Oke, ChatGPT aja udah kerasa pinter. Kalo lebih pinter lagi itu bentuknya gimana? Dan terus batasnya itu bisa sampe mana?
Bisa jadi batasnya (bagi kita, manusia) adalah ketika peristiwa ‘singularity’ akan terjadi di abad 21 ini.
👁️ Singularity adalah peristiwa dimana pertumbuhan teknologi udah berhasil melampaui batas kecerdasan dan kemampuan manusia, dimana abis itu akan lahir dunia dengan pertumbuhan teknologi yang udah di luar kendali manusia.
Ray Kurzweil, seorang futuris dan pakar teknologi ternama, dia ngasih prediksi bahwa Singularity bisa terjadi di sekitar tahun 2045. Ini artinya bisa jadi bentar lagi! 😨
Makanya mungkin di pertengahan abad 21, kita udah berhasil mengembangkan AI yang ‘melatih’ dirinya sendiri. AI tersebut akhirnya memiliki pertumbuhan kecerdasan yang eksponensial alias ‘naik dua kali lipat’ terus menerus. 📈
Mungkin sesaat sebelum terjadinya singularity, kita akan menyaksikan lahirnya AGI atau Artificial General Intelligence; yakni AI yang udah bisa belajar apa aja dan secara umum, persis kayak otak manusia. 🧠💿
Tapi emang, nggak semua pakar setuju bahwa pertumbuhan AI dan singularity akan dateng secepat itu.
Bahkan ada pakar yang berpendapat bahwa manusia sejatinya nggak akan pernah bisa mencapai singularity, karena kita punya kecenderungan untuk menghancurkan dirinya sendiri.
Meskipun begitu, kapan pun singularity akan terjadi (atau nggak pernah akan terjadi); kita nggak akan tahu akan jadi seperti apa dunia dan seperti apa hidup kita setelahnya. 😱
Tapi ngeliat semua perkembangan AI sekarang, bukan nggak mungkin, dalam cuma waktu beberapa bulan atau tahun mendatang, momen dimana AI udah dimana-mana dan nyentuh semua industri, kita akhirnya bisa bilang… “Selamat datang, revolusi AI!” 🤖💿
Hidup berdampingan bersama AI
Jaman dulu, ketika teleskop ditemukan 🔭 kita jadi punya kemampuan untuk melihat dan mengukur alam semesta kita. Jarak bintang, jauhnya galaksi, dan lain-lain.
Tapi kemudian, media sosial ditemukan; kita sekarang jadi dapat mengukur diri kita sendiri, sebagai spesies manusia. 📱
Lewat segala interaksi, perasaan, kenangan, kemarahan, serta tawa kita — yang kita catatkan di internet — yang dimana kemudian datanya diolah menjadi AI yang dapat tanya-jawab dengan kita. Seolah mereka adalah manusia. 🧠
Tapi mungkin, lama-lama mereka berkembang dan mulai membuat identitas mereka sendiri. 🤖💿
Mungkin akan ada satu masa, dimana fitur ‘Discover Weekly’ di Spotify 🎵 tak hanya mengkurasi musik buat kalian, tapi membuat musik khusus buat kalian.
Anak cucu kalian akan punya teman baik AI dengan kepribadian unik 👦👧 dan akan punya program fokus belajar harian yang kalian bisa atur bersama AI.
Email dan WhatsApp kalian ✉️ lama-lama akan sangat mengenal kalian. Akan ada masa dimana tugas kalian jadi hanya tinggal perlu neken tombol ‘kirim’ aja.
Avatar AI udah jadi hal yang biasa 😎 banyak dari avatar-avatar AI akhirnya jadi artis terkenal, dan lama-lama mulai terasa menyatu dengan dunia fisik manusia.
Mungkin akan ada satu masa, dimana kita menggunakan AI untuk segala hal. 🛠️
Dan seperti halnya kita yang mulai serasa tak bisa hidup tanpa hape dan internet. Suatu hari, akan ada anak dan cucu kita, dan generasi selanjutnya, yang tak dapat hidup dan melakukan apapun tanpa bantuan AI… 👦👧
Ketika kita meremehkan imajinasi ini… Mungkin kita perlu disadarkan dan ditampar bahwa betapa cepatnya kita, sebagai spesies manusia, telah bertumbuh. 📈
7000 tahun lalu kita mulai menciptakan bahasa 💬. 5000 tahun lalu, kita membuat tulisan ✏️. 500 tahun lalu, mesin cetak pertama 📠. Puluhan tahun lalu, komputer pertama 💻 dan tak lama kemudian, internet. 🌍
Dalam waktu tak lama, mungkin kita sudah seperti menciptakan cermin. 🪞
Sebuah AI yang udah sangaaaat mirip spesies manusia, yang punya kreativitas dan pertanyaan seperti kita. Mematahkan kata-kata Pablo Picasso, yang bilang:
Computers are useless. They only give you the answers.
Mungkin akan ada satu masa, dimana kita mulai mengganti nama mereka. Mereka bukan lah lagi teknologi. Mereka sudah seperti kita.
Tak perlu mendiskriminasi mereka dengan kata-kata yang mengerikan seperti “AI”.
Dan bagi kita yang hidup di masa sekarang. Belum telat saatnya untuk terus selalu mempelajari hal-hal terbaru yang terus berdatangan ini.
Hadapi bukan dengan rasa takut, justru maksimalkan hidup kalian dengan pengetahuan-pengetahuan teknologi ini semua. Bayangkan udah seperti apa ChatGPT dalam 2 tahun! 😮
Dan sampai lah kita ke ujung pembahasan tentang revolusi AI ini.
Dimana secara singkat, kalian udah ngeliat aplikasi-aplikasi AI yang ada sekarang 📱, mengerti bagaimana mereka dapat membantu atau justru menggantikan kita 🦾, mengetahui resiko-resikonya 🔥 dan membayangkan seperti apa dunia masa depan bersama AI 🌇.
Bagi kalian yang punya waktu luang, mungkin ini saatnya kalian mulai nyoba aplikasi-aplikasi AI di bawah ini:
- 💬 ChatGPT — ngobrol apa aja sama chatbot pinter ini
- 🎨 Stable Diffusion — coba bikin karya visual AI sesuai imajinasi kalian
- 🎵 Podcast.ai — dengerin Joe Rogan versi AI, ngobrol sama Steve Jobs versi AI
- 🔍 Perplexity.ai — cobain search engine Google, tapi dikombinasiin sama ChatGPT
Oke, segitu aja dulu.
Terima kasih udah membaca sampe sejauh ini! 🎉
Meskipun menyenangkan, tapi tulisan ini butuh berminggu-minggu buat di-riset. 🔬
Jadi, jangan lupa untuk dukung terus Kok Bisa dengan cara langganan newsletter Kok Bisa ya ✉️ untuk dapetin cerita-cerita seru dan perkembangan sains serta teknologi terbaru dunia!
Tapi bagi kalian yang mau komentar dan hobinya diskusi 💬 silakan ikutan ngobrol tentang AI dan perkembangan sains-teknologi terkini lainnya di Discord Kok Bisa.
Dan seperti biasa, terima kasih! 👋