“Setiap orang, tanpa terkecuali, harus bisa dapetin layanan kesehatan yang mereka butuhkan, kapan pun dan di mana pun, tanpa harus ngehadapin kesulitan keuangan.”
Kalimat barusan mungkin kedengeran sederhana dan biasa-biasa aja. Tapi sebenernya, bagi banyak orang, gak juga. Jadiii di masa kini yang ada pandemi, bakteri super, dan segala jenis penyakit muncul setiap hari, perlukah layanan kesehatan jadi gratis buat semua orang?
Oke, ini ada istilah kerennya: layanan kesehatan universal, yang disediain sama pemerintah buat seluruh warganya. 🏥 Dunia sebenernya udah punya target buat mastiin adanya layanan ini. Tapiii tahun 2015, *progress-*nya gitu-gitu aja alias gak ningkat; daaan terhenti di tahun 2019. ⛔
Hampir semua negara maju udah punya jaminan kesehatan universal. Kecuali… 🇺🇸 Amerika. Sebenernya, di zaman Joe Biden tuh udah banyak orang Amerika yang punya asuransi kesehatan. Cuma ada 7,7% orang yang gak punya — terendah sepanjang masa. 📉
Tapiii, banyak yang nganggep, sistem di mana jaminan kesehatan jadi program wajib pemerintah gini tuh malah bakal nurunin kualitas layanan. Bagi mereka, layanan kesehatan juga mestinya ikut nerapin sistem pasar bebas, biar para pasien bisa dapet pelayanan terbaik.
Di sisi lain, ada data yang bilang kalo hampir setengah orang dewasa di sana ngehadepin masalah utang biaya medis tahun kemarin! 🤯 💸💸💸
- 41% orang dewasa Amerika — sekitar 100 juta orang — punya utang medis
- 25% dari mereka punya utang lebih dari $5.000, atau kurang lebih 80 juta rupiah!
- 20% dari mereka gak yakin mampu ngelunasinnya
Buat bayar utang, mereka-mereka yang ini biasanya ✂️ motong pengeluaran buat beli kebutuhan pokok kayak makanan dan pakaian, 🏦 ngabisin tabungan mereka, 🐴 kerja bagai kuda ngelakuin paruh waktu, nunda beli rumah 🏠❌ atau pendidikan 🎓❌, atau bahkan minta bantuan dari badan amal. 🤲🏻
Gilanya, sampe 17% dari mereka ngajuin kebangkuran atau kehilangan rumah! 😞
Ya, biaya kesehatan jadi kekhawatiran dan mimpi buruk banyak orang 🇺🇸 Amerika, bahkan yang masih belum punya masalah apa pun. 😰
Hampir setengah warga kelas ekonomi menengah ke bawah sengaja nunda-nunda perawatan kesehatan yang diperluin karena biaya. 💸💸💸 Dan, warganya yang punya penghasilan tinggi pun masih suka nunda-nunda. 😅 Bahkan jauh lebih besar kemungkinannya dibandingkan masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah di 🇫🇷 Prancis, 🇩🇪 Jerman, 🇳🇱 Belanda, dan 🇬🇧 Inggris. Berasa tugas ya ditunda-tunda…
Sebenernya, layanan kesehatan universal berpotensi ngehemat pengeluaran negara sekaligus nyegah orang-orang bangkrut. 🤞🏻 Ada studi yang nemuin kalo Amerika bisa ngehemat $438 miliar kalau nerapin layanan kesehatan universal berbayar.
Ya, di 🇮🇩 Indonesia, kita punya program yang mirip: BPJS. Setiap bulan, penghasilan dipotong pajak buat bayar biaya layanan kesehatan. Sebagai gantinya, kalau sakit nanti, perawatannya bisa gratis. 🤌🏻 Tapi nyatanya, BPJS belum berlaku buat semua orang — tahun 2023, baru 66% orang Indonesia yang punya BPJS.
Adanya layanan kesehatan universal bisa ningkatin kesehatan individu, dan pada akhirnya kesehatan nasional. Hasilnya…
- 👵🏻 Harapan hidup jadi lebih panjang
- ⚰️ Angka kematian anak lebih rendah
- 🚭 Angka berhenti merokok yang lebih tinggi
- 🌈 Angka depresi makin rendah
Bahkan, ada juga penelitian yang nemuin kalo penerapan layanan kesehatan universal di Amerika Serikat bakal nyelamatin lebih dari 68.000 nyawa dan 1,73 juta tahun hidup setiap tahun. 🤯
Buat gambaran, banyak negara lain udah nerapin layanan kesehatan universal dan berhasil:
- 🇸🇬 Singapura, yang punya tiga jenis program layanan kesehatan—tabungan kesehatan wajib, asuransi kesehatan nasional, dan fasilitas bantuan keuangan.
- 🇩🇪 Jerman, yang ngewajibin semua warganya punya asuransi kesehatan; baik negeri maupun swasta
- 🇯🇵 Jepang, sama kayak Jerman, juga ngewajibin semua warganya punya salah satu dari dua jenis asuransi kesehatan—asuransi untuk karyawan dan anggota keluarganya, atau asuransi untuk pekerja paruh waktu, pengusaha, pensiunan
Nah sekarang pertanyaannya: gimana cara buat bisa nerapin layanan kesehatan universal?
Yang jelas, negara harus bikin ini jadi prioritas dulu, dan bikin sistem pendanaan yang berkelanjutan. ♻️ Kayak misalnya yang dilakuin sama 🇷🇼 Rwanda — dengan ngelola dana komunitas bersama, di mana anggotanya ngasih kontribusi berdasarkan pendapatan, Rwanda mampu ningkatin pemanfaatan layanan kesehatan dan perlindungan keuangan, khususnya di kalangan masyarakat miskin. 👏🏻
Terus, ya, harus ada upaya juga buat mutus siklus kemiskinan dan penyakit, termasuk ningkatin layanan kesehatan di daerah-daerah pedesaan. ✂️ Selain itu, kebutuhan kesehatan populasi rentan, misalnya orang miskin dan perempuan, harus difokusin tersendiri. 🎯
Pada akhirnya, masih banyak tantangan buat bisa bener-bener nerapin layanan kesehatan universal. 🗻 Mungkin, ini waktunya para penentu kebijakan ngeliat kalo jaminan kesehatan masyarakat itu bukan biaya, melainkan investasi yang bisa ngebawa banyak keuntungan buat negara. 👀
Oke, jadi menurut kalian, seberapa perlu kita punya layanan kesehatan universal? Ayo ikutan ngobrol tentang kesehatan dan ataupun segala hal tentang sains di Discord Kok Bisa!
Daaan, jangan lupa untuk dukung terus Kok Bisa dengan cara langganan newsletter Kok Bisa ya ✉️ untuk dapetin cerita-cerita seru dan perkembangan sains serta teknologi terbaru dunia! Dan seperti biasa, terima kasih!